Senin, 01 Januari 2018

Menikmati Tiga Hari di Fukuoka, Jepang

Setelah sebelumnya saya menceritakan tentang pengalaman student exchange saya di Yamaguchi University (yang belum baca postnya bisa klik di sini), sekarang saya akan berbagi pengalaman saya tentang kota yang sempat saya kunjungi selama tiga hari di Jepang, yaitu Kota Fukuoka! Untungnya saya tetap dapat membuat post ini di masa akhir semester begini, kebetulan sedang ada UAS dan kesibukan lainnya haha (biasalah mahasiswa tingkat akhir sibuk tidur mikirin tugas akhir, cuma dipikirin aja nggak dibuat-buat wkwk), jadi pembuatan post ini disempatkan saat sedang ada waktu kosong di liburan tahun baru. Tak terasa tahun 2017 sudah akan berganti menjadi tahun 2018 (malah tahunnya sudah berganti, saya ketinggalan ngepost ini duluan lewat malam tahun barunya haha), tentunya saya tidak ingin pengalaman ini ketinggalan untuk diceritakan di blog saya ini. Okelah, untuk yang penasaran seperti apa pengalaman saya ini, silahkan lanjut dibaca post dalam bentuk Q&A (Questions and Answers) ini yaa!
Pemandangan Fukuoka dari Fukuoka Tower
Kenapa bisa ke Fukuoka?

Oke, ini pasti menjadi pertanyaan kalian semua, kenapa Fukuoka? Kenapa tidak kota lain di Jepang, seperti Tokyo, Kyoto, Osaka, dan teman-temannya? Hal ini disebabkan oleh lokasi Fukuoka yang paling dekat dengan Yamaguchi. Tujuan saya ke Jepang memang untuk mengikuti student exchange di Yamaguchi University, namun di Yamaguchi tidak terdapat bandara internasional dengan flight langsung dari Bali. Oleh karena itu, saya harus pergi ke kota terdekat dari Yamaguchi yang memiliki bandara internasional, dan jawabannya adalah Kota Fukuoka. Tentunya hal ini sudah saya ketahui dari awal, dari masa-masa persiapan sebelum student exchange ke Jepang hehe. Dan masa-masa persiapan keberangkatan ke Jepang juga menjadi suatu cerita menarik tersendiri hehe.

Memangnya semenarik apa persiapan sebelum pergi ke Jepang?

Yah mungkin cerita out of topic sedikit ya hehe. Banyak hal yang harus saya persiapkan sebelum mengikuti student exchange ini. Dimulai dari administrasinya, saya harus membuat paspor karena saya belum punya paspor, namun ada hambatan karena nama saya di akta kelahiran dan KTP tidak sama. Biang masalahnya dimana? Karena di KK saya ternyata nama saya keliru. Jadi saya harus bolak-balik kantor dinas kependudukan dan catatan sipil untuk membuat KK dan KTP, baru bisa proses paspornya. Nggak gampang nyelesain masalah ini, karena seringnya typo pada KK, sedangkan data untuk paspor tidak boleh ada perbedaan antara KK, KTP, dan akta kelahiran. Untungnya bisa kelar juga masalah ini hehehe.

Paspor selesai, lalu ada masalah di izin dan tanggal keberangkatan. Student exchange ini direncanakan akan diselenggarakan pada Bulan Oktober 2017, namun akhirnya diundur ke November 2017. Sempat ada kemungkinan untuk tidak berangkat karena permasalahan administrasi di kampus, akhirnya di akhir Bulan November 2017 ada angin segar yang menyatakan kami akan berangkat. Cus lah kami menyiapkan visa dan tiket keberangkatan. Tiket dan visa oke, keberangkatan direncanakan pada dini hari tanggal 1 Desember 2017. Tiba-tiba gunung tertinggi di Bali, Gunung Agung, meningkat aktivitasnya hingga erupsi tanggal 27 November 2017, sekitar tiga hari sebelum keberangkatan. Yang kacau adalah, Bandara Ngurah Rai ditutup! Kami pun mulai was-was, karena tanggal 28 dan 29 November pun bandara masih ditutup. Apakah akan diundur lagi, atau tidak jadi berangkat? Ahh, kami sudah sibuk menanyakan airlines kami apakah bisa ganti tanggal keberangkatan atau ada solusi lainnya atau ahh... Namun syukur akhirnya pada tanggal 29 November 2017 pukul 15.00 WITA kabar baik datang dari bandara bahwa bandara dibuka! Satu hari sebelum keberangkatan coy! Dan akhirnya kami bisa berangkat ke Jepang sesuai rencana, syukur luar biasa...

Tips: Usahakan data administrasi anda seperti KK, KTP dan akta kelahiran atau data lain sebagainya itu memang benar dan datanya sama. Ini untuk menghindari terhambatnya anda dalam memproses paspor. Ada perbedaan sedikit saja, maka data tersebut tidak akan diterima. Pembuatan data-data administrasi tersebut juga memerlukan waktu sekitar 3-4 hari, tidak bisa langsung jadi satu hari. Apalagi dengan sistem sekarang yang menggunakan KTP elektronik, jadi perlu waktu untuk prosesnya lagi. Alangkah baiknya data-data ini sudah anda siapkan dari awal untuk kebaikan anda sendiri. Dan jika ingin bepergian ke luar negeri, persiapkan dengan matang terutama dari tanggal keberangkatan, visa dan tiket pesawat. Persiapan yang matang akan menjadikan perjalanan anda menyenangkan juga!

Berangkat ke Jepang dari Bali dengan airlines apa? Dan dimana sih lokasi Fukuoka dari Yamaguchi?

Saya menggunakan maskapai Phillipines Airlines dengan tujuan Denpasar-Fukuoka. Otomatis karena kami menggunakan maskapai dari Filipina dan kami melewati jalur di atas Filipina, maka kami transit dulu di Bandara Internasional Ninoy Aquino, Manila, Filipina sebelum ke Fukuoka. Penerbangan yang menyenangkan dan nyaman, walaupun kami berangkat dini hari sekitar pukul 02.00 namun tetap nyaman di pesawat. Apalagi makanannya lumayan enak dan dapet nonton Spiderman Homecoming hehe. Harganya juga terjangkau, Rp 6 jutaan pulang pergi Denpasar-Fukuoka! Tidak salah pilih deh menggunakan Phillipine Airlines hehe.

Suasana Bandara International Ngurah Rai, Bali, 30 November 2017 saat saya check in dan akan berangkat ke Jepang. Satu hari setelah bandara dibuka setelah tutup akibat erupsi Gunung Agung, ramai luar biasa!

Bye, Bali!

Persiapan pesawat, flight pukul 02.00 dini hari

Transit di Bandara Internasional Ninoy Aquino, Manila, Filipina. Menunggu flight ke Fukuoka, Jepang

Sampai di Fukuoka Airport! Kesan pertama : terminal kedatangan internasional cukup sederhana namun nyaman!

Ketemu telepon umum di terminal kedatangan internasional Bandara Fukuoka. Bisa dipakai nelpon coy! Di Indonesia kayaknya sudah nggak ada ya? Padahal membantu sekali terutama untuk wisatawan mancanegara yang tidak punya kartu seluler negara setempat

Terminal keberangkatan international Bandara Fukuoka, megah juga ternyata!

Suasana ruang tunggu sebelum naik ke pesawat di Bandara Fukuoka, foto diambil saat pulang ke Bali.

Oh ya, untuk lokasi Fukuoka sendiri, berada di pulau lain dari Yamaguchi. Selengkapnya, bisa dicek di maps berikut:


Setelah sampai di Bandara Internasional Fukuoka, lalu apa yang dilakukan?

Oke, ini menjadi cerita menarik juga. Karena kami juga masih percaya tidak percaya akhirnya kami jadi berangkat ke Jepang, jadi persiapan untuk setelah kami di Jepang lalu apa yang kami lakukan? Itu juga saya baru tau saat saya tiba di Fukuoka bahwa kami tidak bisa langsung ke Yamaguchi. Kami memang tiba di Fukuoka hari Jumat, 1 Desember sekitar pukul 15.00 waktu Jepang, dan pihak Yamaguchi University (YU) mengatakan kami sebaiknya tidak langsung ke YU karena itu adalah weekend dan universitasnya libur. Kami disarankan untuk tinggal di Fukuoka selama tiga hari dan hari Seninnya baru berangkat ke Yamaguchi. Ini salah satu yang saya syukuri sih, karena dapat waktu lama untuk explore salah satu kota besar di Jepang! Namun jeleknya, saya mendadak harus mencari hotel terdekat untuk beristirahat, akhirnya dapat hotel bagus namun harganya hmm lumayan tinggi, sekitar Rp 800.000 per malam per orang!

Tips: Kalau kalian memang sudah tau bakal stay dimana (tidak mendadak seperti saya), lebih baik langsung pesan hotel dari awal. Mahal coy, kalau cari hotel tidak dari jauh-jauh hari! Kemungkinan kamar hotelnya juga sudah penuh jadi semakin sulit mencari kamar hotelnya. Sekarang mau pesan kamar hotel semakin mudah kok, contohnya bisa pakai AirBNB, transaksinya juga menggunakan kartu kredit jadi tidak perlu bawa banyak uang tunai. Uang pun juga bisa dihemat kalau dapat hotel yang lebih murah!

Penginapan di Fukuoka seperti apa?

Saya menginap di KKR Hotel Fukuoka, di daerah yang dekat dengan Yakuin Station, Fukuoka. Inilah hotel yang saya sudah sebutkan sebelumnya dengan harga Rp 800.000 per orang per malam, padahal ruangan untuk dua orang loh! Efek mendadak cari hotel wkwk. Tapi hotelnya nyaman dan bagus, ada harga ada barang lah kan hehe. Walaupun kamar untuk dua orang tapi tempat tidurnya dapat per orang, ada televisi, pemanas air, kulkas, sofa, kamar mandi yang nyaman, termasuk hotel yang bagus dan fasilitasnya lengkap deh!

Suasana kamar KKR hotel, berisi dua single bed dan sofa

Nyantai di kasur duluu

Nonton TV juga bisa disini, walaupun nggak ngerti bahasa yang diomongin wkwk

Pemandangan Kota Fukuoka dari kamar saya di lantai 9

Dikelilingi perbukitan kotanya coyy

Nih maps dari hotelnya biar gampang keliling di sekitar hotel, ngerti sama mapsnya nggak? Untung ada Google Maps!

Walaupun fasilitas lengkap, namun saya juga was-was karena menurut saya harga hotelnya tidak ramah dengan dompet saya. Menginap di hotel ini juga direncanakan hanya satu malam dulu karena efek mendadak cari hotel itu. Nah keesokan harinya saat ada ide untuk memperpanjang stay di hotel ini daripada mencari hotel lain lagi, ternyata kamarnya sudah full booked! Panik lagi nih cari hotel lagi, karena kami sudah menghubungi beberapa hotel terdekat juga namun situasinya juga full booked semua.

Nah di situasi seperti ini lah teknologi sangat membantu. Sekarang sudah banyak sekali website dan aplikasi pencarian hotel berikut penjelasan dan harga kamarnya. Salah satu yang saya gunakan di Jepang adalah AirBNB. Disini saya mencari-cari hotel atau kamar yang dishare oleh orang lokal. Yup, shared rooms guys! Terbukti cara ini bisa lebih hemat daripada tinggal di hotel biasa. Akhirnya saya dapat sharing rooms di kawasan sekitar Hakata dengan harga Rp 600.000 per malam per orang. Tetap agak mahal sih karena efek mendadak cari hotel, but it's worth it kok! Saya mendapat kamar milik orang Korea Selatan, pemiliknya baik sekali memberikan kami kamar untuk dua orang saja tidak dicampur dengan penghuni lain. Untuk kamarnya sendiri berisikan tempat tidur dengan kasur bertingkat, pemanas air, dan sebenarnya kapasitas kamar ini untuk enam orang. Untuk kamar mandi dan toilet kami memang harus sharing dengan penghuni lain karena hanya ada satu saja, tapi itu tidak masalah! Fasilitas lainnya juga ada wifi dan microwave, cukup untuk menghangatkan makanan yang kami beli dari 7-eleven hehe. Memang sih di kamar ini tidak ada televisi seperti di hotel sebelumnya, tapi itu tidak masalah. Lagipula kamar hanya untuk tempat beristirahat kan? Sisanya, lebih baik explore Fukuoka seharian!

Nih sharing rooms dari AirBNB, lumayan nyaman bukan?

Nama di depan kamar, ditulis oleh ibu pemilik dari rumah ini! Dari Korsel cuy!

Tempat menarik apa yang dapat dikunjungi di Fukuoka?

Tempat pertama yang saya kunjungi di pagi pertama saya di Fukuoka adalah Hakata Station. Setelah itu saya pergi ke Hakata Bus Terminal. Lah mentang-mentang saya mahasiswa teknik sipil lalu saya perginya ke stasiun dan terminal? Bukan teman-teman, saya pergi ke sana bukan untuk melihat stasiun atau terminalnya, tapi untuk melihat mall-nya! Yap, stasiun dan terminal busnya dilengkapi dengan pusat perbelanjaan modern, jadi tidak kelihatan dimana ada bus dan keretanya. Di sini mau kalian belanja pakaian, alat tulis, makanan, barang-barang apapun, semuanya ada! Sangat bagus ternyata konsep menggabungkan stasiun dan terminal bus dengan pusat perbelanjaan.

Nih suasana di depan Hakata Station, nggak keliatan kayak stasiun nih!

Ngeksis dulu di depan Hakata Station


Pokemon Store yang ada di Hakata Station

Miniatur lalu lintas kota yang saya capture dari salah satu store di Hakata Station

Memandang suasana Fukuoka dari lantai paling atas Hakata Station


Begini nih suasana Fukuoka dilihat dari Hakata Station
Yang menarik di mall ini adalah dari restaurantnya. Di depan setiap restaurant akan dipajang makanan yang dijual di restoran tersebut. Bukan hanya diberikan menu saja, makanannya yang langsung dipajang coy! Bahkan ada restoran yang menyediakan vending machine khusus untuk kalian yang mau belanja disana. Jadi makanan dipesan melalu vending machine di depan pintu masuk restoran, lalu kalian bayar melalui vending machine tersebut, nanti bukti pembayarannya kalian berikan saat kalian masuk ke dalam. Menarik, bukan?

Kayak gini nih pajangan makanannya

Tuh harganya 980yen, ada yang berminat?  

Vending machine untuk pesan makanan, terletak di depan restorannya

Ada informasi tentang Hakata Bus Terminal dalam brosurnya loh!
Mall kan sepertinya biasa ya, kalo ikon tempat menarik kota Fukuoka seperti apa?

Nah kebetulan saya berkesempatan mengunjungi ikonnya kota Fukuoka, yaitu Fukuoka Tower. Tower ini adalah tower pinggir pantai tertinggi di Jepang loh! Dengan ketinggian total 234 meter, tower dari struktur baja ini sangat cocok untuk dikunjungi saat anda berkunjung ke Fukuoka. Bila kalian adalah wisatawan mancanegara, cukup membayar 640yen (sekitar Rp 80.000) untuk masuk ke Fukuoka Tower dan berkeliling di dalamnya. Tower ini memiliki observation deck pada lantai kelimanya, dengan tinggi sekitar 108 meter. Dari pengalaman naik liftnya saja sampai menuju puncak, pemandangannya luar biasa!

Screenshot lokasi penginapan saya ke Fukuoka Tower yang masih tersimpan di Gallery

Ini nih Fukuoka Tower, tower pinggir pantai tertinggi di Jepang!


Suasana naik tower ke observation deck dengan lift



Suasana di observation deck dengan pemandangan Fukuoka

Pemandangan indah Fukuoka

Suasana pantai dan Kota Fukuoka

Padatnya kota Fukuoka

Ngeksis dulu lahh di Fukuoka Tower dengan latar belakang kota Fukuoka
Nah, turun ke lantai empat, di sini ada restoran dengan pemandangan kota Fukuoka. Turun lagi ke lantai tiga, di lantai ini terdapat gembok cinta. Banyak sekali gembok cinta atau Love Lock yang dikunci pada lantai ini. Mungkin dipercaya dapat melanggengkan hubungan dengan pasangan ya. Nah, sayangnya saya nggak ada yang diajak untuk Love Lock gituan, efek jomblo wkwkwk

Fakta menarik dari Fukuoka Tower yang saya baca di brosurnya, tower ini dibangun sejak tahun 1989 selama 14 bulan. Didesain oleh Nikken Sekkei, pembangunan tower ini menghabiskan dana sebesar 6 billion yen! Waduh kalau di Rupiahkan itu berapa ya, saya juga bingung wkwkwk. Lalu tower ini didesain dapat menahan gaya gempa sebesar 7 magnitude dan gaya angin sebesar 63 meter/second. Rekaman gaya gempa dan angin kencang yang pernah dihadapi oleh tower berbentuk segitiga ini sebesar 6 magnitude dan 49 meter/second. Kuat sekali tower ini coy! Wajar saja, struktur bawah dan pondasinya terbuat dari struktur seberat 25.000 ton! Dengan struktur atas yang beratnya "hanya" 3.500 ton, wajar saja struktur ini sangat stabil dan tahan lama!

Nih brosurnya, untung saja ada versi bahasa Inggrisnya

Ini dia lantai tiga Fukuoka Tower - Lover's Sanctuary

Gembok Cinta - Love Lock

Suasana turun ke lantai dasar tower dari Lover's Sanctuary

Ngeksis di depan Fukuoka Tower

Di depan pintu masuk Fukuoka Tower

This is Japan, man!
Selain itu, apa ada tempat jalan-jalan yang sekaligus memberikan edukasi?

Wah, jelas ada dong! Tidak jauh dari Fukuoka Tower, saya berkunjung ke Fukuoka Disaster Mitigation Center. Tempat ini sangat menarik karena di sini terdapat edukasi mengenai bencana yang dapat terjadi seperti kebakaran, gempa bumi, angin kencang, banjir, dan tsunami. Bahkan di sini kita dapat merasakan langsung simulasi bencana tersebut dan hal apa yang dapat kita lakukan sebagai bentuk mitigasi atau penyelamatan diri. Tempat ini sangat cocok untuk dikunjungi oleh anak-anak, karena edukasi ini harus diberikan sejak dini. Tidak heran Jepang sangat maju dalam hal mitigasi dan evakuasi bencana, salut kalau begini caranya! Di Indonesia juga harus ada nih pusat edukasi mitigasi seperti ini hehehe


Keluarga yang mengajak anak-anaknya ke Fukuoka Disaster Mitigation Center

Penjelasan mengenai cara memadamkan api oleh petugas pemadam kebakaran, didengarkan dengan antusias oleh seluruh peserta


Nih simulasi pemadaman kebakaran oleh orang Jepang, api berhasil dipadamkan



Saya mencoba ikut memadamkan api, api semakin membesar namun orang Indonesia tetap berani melawan api!



Persiapan simulasi angin kencang, harus pakai google biar ga nangis pas kena anginnya



Suasana simulasi angin kencang, dapat dilihat dari layar di luar, sayang saya tidak masuk di layar, anginnya benar-benar kencang loh!



Simulasi gempa dengan skala 7 magnitude. Rumah bisa hancur nih bungg

Penjelasan mengenai bencana yang pernah terjadi di Jepang

Pakaian pemadam dari beberapa firefighter mancanegara

Peralatan pemadam pada zaman terdahulu, disimpan rapi di museum mini ini

Berfoto di dalam helikopter yang digunakan untuk situasi emergency

Kalau jalan-jalan di luar ruangan, apakah ada tempat yang menarik untuk dikunjungi?

Di luar ruangan, banyak yang dapat dilihat-lihat. Apalagi kalau keliling Fukuoka dengan berjalan kaki hehe. Tidak jauh dari Fukuoka Tower, saya melihat banyak patung-patung bernuansa Hindu. Saya tidak begitu tau bagaimana ceritanya kenapa ada patung-patung Hindu ini, tapi bisa menjadi spot foto yang menarik!

Kalau jalan-jalan di taman, saya juga berkesempatan mengunjungi Ohori Park (atau bahasa Jepangnya Ohori Koen). Taman ini sangattttttt luas! Ada danau dan pulau buatannya di tengah-tengah danaunya. Sangat cocok sebagai tempat bersantai menikmati suasana danau yang tenang beserta burung-burung atau bebek-bebeknya. Kalau mau olahraga ringan, di taman ini juga terdapat trek jogging, lari dan sepedanya. Sangat asyik apalagi untuk penduduknya yang super sibuk saat hari kerja dan ingin meluangkan waktu pada akhir minggu dengan keluarga, bisa bersantai di taman ini!

Patung-patung Hindu di sekitar Fukuoka Tower

Bebek dan ikan di Danau Ohori Park

Danau dan pemandangan kota

Menikmati pemandangan dari kursi taman

Di atas jembatan Ohori Park

Untuk night trip, tempat apa yang sempat dikunjungi?

Di saat malam, saya berkeliling di sekitar penginapan saya. Sekalian cari makan dan explore night life Fukuoka. Ternyata penginapan saya dekat sekali dengan laut. Terdapat tempat bernama Marine Messe yang berisikan pelabuhan. Menikmati malam di sini sangat indah sekali, apalagi banyak tempat duduk di taman sekitar pelabuhannya. Sayang, angin malamnya dingin, tidak kuat juga berlama-lama duduk di sana!

Nah kalau kalian benar-benar ingin tau night life Fukuoka, kalian bisa pergi ke Tenjin. Tempat ini sangat ramai, apalagi kalau malam tiba. Bisa dibilang, Tenjin ini seperti Kuta di Bali deh. Banyak bar, pub, restoran yang buka hingga malam. Ini baru tempat menghabiskan malam untuk kalian yang sosialita wkwk.

Menikmati malam minggu dengan berkeliling sekitar penginapan

Hotel besar di dekat penginapan

Marine Messe Fukuoka, pelabuhan di pinggir kota

Terlihat kapal yang berada di Marine Messe

Tenjin, daerah yang sangat ramai di Fukuoka

Jembatan penghubung bangunan di Tenjin

Lampu-lampu menghiasi malam hari di Tenjin

Bagaimana cara pergi ke tempat-tempatnya itu semua?

Di Jepang, kalian tidak perlu khawatir masalah transportasinya. Kalian bisa berjalan kaki dengan nyaman. Bahkan berjalan kaki sejauh dua sampai tiga kilometer bakalan tidak terasa! Saya saja berjalan kaki dari Fukuoka Tower - Fukuoka Disaster Mitigation Center - Ohori Park sekitar 3,2 km, lalu dari Tenjin ke penginapan saya sekitar 2 km, nyaman dan sangat mengasyikkan! Ini juga menghemat uang kalian kan dengan berjalan kaki juga tambah sehat hehehe. Sampai-sampai saya ke Hakata Station sebelum pergi ke Yamaguchi dari penginapan juga berjalan kaki sambil membawa tas dan koper, menempuh trek sekitar 1 km. Capek sedikit, tidak masalah, sekalian menikmati nyamannya di Kota Fukuoka.

Asyiknya berjalan kaki di Fukuoka

Bertemu anjing ramah dalam perjalanan menuju Ohori Park

Enaknya kalau berjalan kaki, ketemu spot foto bisa langsung jepret!

Tertibnya pejalan kaki menunggu lampu merah. Saat menyebrang jalan, mobil akan berhenti semua. Manusia memang dimanusiakan di sini!



Suasana jalan kaki malam di sekitar penginapan

Nah kalau kalian mau pergi ke tempat yang agak jauh, kalian bisa naik bus Nishitetsu. Bus ini adalah bus Kota Fukuoka, namun tentunya untuk mengetahui trayek bus dan tarifnya agak sulit karena sulit memahami bahasanya hehe. Tapi kalau kalian memang tau lokasi kalian dimana dan akan kemana, kalian bisa berkunjung ke website Nishitetsu untuk mencari tau kapan waktu keberangkatan bisnya, dimana lokasi halte terdekat dan berapa tarif untuk bisnya. Zaman sekarang sudah canggih, dengan teknologi smartphone semuanya menjadi lebih mudah! Oh ya, untuk harga tiketnya berbeda sesuai halte dan jarak tempuh, jumlah trayek bisnya juga sangat banyak, jadi jangan sampai salah naik bus ya! Di bus ini juga pembayaran dapat dilakukan dengan kartu, jadi seperti e-money di Indonesia yang cashless dan tinggal tap di mesinnya. Kalau kalian hanya punya uang tunai dan bukan uang koin, hal ini juga tidak masalah karena ada mesin penukar uang dari 1000yen menjadi pecahan 50, 100, 500yen. Semuanya sudah disiapkan dengan sistem yang baik, tinggal kita saja yang mengikutinya dengan baik juga!

Kalau kalian tidak ingin susah-susah berjalan kaki, ya kalian bisa mencari taksi. Biasanya supirnya sudah tua karena pensiunan kantoran. Dan bagi saya agak sulit diajak ngobrol juga karena memang tidak seperti di Indonesia ya yang supirnya gampang diajak ngobrol hehe, apalagi kalau mereka tidak mengerti bahasa Inggris ya berabe sudah. Taksi ini bisa menjadi pilihan untuk kalian yang bepergian dengan bawaan yang banyak. Namun tentu saja, harganya tergantung jarak tempuhnya!

Contoh penggunaan website Nishitetsu, info lengkap mengenai waktu keberangkatan, kedatangan, dan tarifnya

Suasana menunggu bus di halte

Suasana di dalam bus yang nyaman
Kalau tentang ketekniksipilannya, apakah ada?

Waduh, jalan-jalan tapi tetap fokus pada jurusan kuliah nih ya. Tapi memang banyak hal mengenai teknik sipil yang bisa saya pelajari di kota ini. Mulai dari sistem transportasi dalam kotanya, terdapat stasiun dan terminal yang bersih dan ide bagus sekali dipadukan dengan pusat perbelanjaan, lalu sistem bus rapid transit yang tepat waktu, harga terjangkau, dan nyaman. Walaupun bis ini tidak memiliki jalurnya sendiri dan haltenya juga di pinggir trotoar tanpa halte khusus (hanya ada penanda bahwa itu halte), namun tetap nyaman menggunakan bus Nishitetsu ini. Di Bali cocok nih diterapkan, atau Trans Sarbagita dapat meniru sistem ini agar transportasi umum di Bali semakin berkembang dan mengurangi penggunaan kendaraan pribadinya. Masa iya terus melihat Bali semakin macet dari hari ke hari tanpa penanganan transportasi yang baik hmm.. Namun sayang saya tidak berkesempatan mencoba kereta bawah tanah di Fukuoka. Semoga lain kali dapat mencobanya deh!

Selain dari segi transportasi, hal lainnya yang saya amati adalah pembangunan gedung yang rapi. Setiap ada pembangunan gedung baru, terdapat jaring-jaring yang mengelilingi struktur gedung tersebut. Hal ini bertujuan untuk menjaga kebersihan akibat pembangunan yang dilakukan. Biasanya pembangunan gedung-gedung ini juga dengan sistem precast, jadi nggak ada tuh kotor debu karena pasir berserakan atau kerikil dan sak semen atau besi tulangan, semuanya tinggal pasang dan kebersihan selalu dijaga! Bangunannya juga beda sekali dengan di Bali ya, karena di Bali maksimal tinggi bangunan adalah 15 meter dari permukaan tanah aslinya, sedangkan di Jepang banyak gedung-gedung pencakar langit. Bahkan ada dome yang besar sekali! Jadi penasaran seperti apa metode konstruksi dan strukturnya ya, mungkin akan saya pelajari di lain kesempatan hehe.

Jaring-jaring yang mengelilingi pembangunan gedung baru. Berfungsi menjaga kebersihan lingkungan sekitar

Fukuoka Dome yang sangattt besarr

Suasana pembangunan gedung di Fukuoka

Mengintip orang yang sedang menggunakan theodolite

Untuk makanan di Fukuoka, dapat mencicipi makanan apa saja?

Di Fukuoka saya makan makanan yang biasa aja, beli onigiri di 7-eleven, sarapan di hotel, yah seperti biasanya. Tapi kalau makanan khas Jepangnya yang dapat saya coba disini, ada Curry Rice di Yoshinoya. Ini makanan sangat enak, curry nya sangat terasa! Dengan satu porsi seharga 600yen, sangat puas makan Curry Rice ini! Dan sepertinya Yoshinoya memiliki banyak cabang, termasuk di Indonesia namun saya belum pernah dengar ada cabangnya di Bali. Semoga ada deh biar bisa mencoba Curry Ricenya lagi!

Makanan lainnya yang saya dapat cicipi adalah Ramen saat perjalanan dari Fukuoka Disaster Mitigation Center menuju Ohori Park. Ramen ini enak, walaupun katanya ada ramen khas Fukuoka dengan daging babinya dan ramen yang saya makan ini sepertinya ramen biasa, tapi rasanya tetap enak! Apalagi kalau makannya ditraktir dosen saya hehehe, semakin nikmatt.

Di malam terakhir saya di Fukuoka saya mencicipi Kaiten Sushi di Tenjin. Sedikit berbeda dengan Kaiten Sushi yang saya coba di Yamaguchi dari jalur pemesanan sushinya. Jadi di restoran ini tidak dibedakan jalur antara sushi yang dapat diambil dan jalur sushi yang dipesan. Hanya dibedakan dari warna piringnya saja. Tapi untuk rasa, jangan ditanya, uenak tenann!! 

Restoran KKR Hotel

Yoshinoya di Fukuoka

Curry Rice nikmatt
Berfoto sebelum makan Ramen

Nih Ramen ditraktir dosen saya


Kaiten sushi di restoran Sushiro, Fukuoka
Surga dunia ini mahh

Bacon with mozarella cheese yummy

Sampai bingung mau pilih yang mana

Makan besarr

Jadi, ada yang mau?

Lalu untuk ke Yamaguchi, menggunakan transportasi apa?

Karena saya tidak punya banyak waktu untuk pergi dari Fukuoka ke Yamaguchi, sedangkan jaraknya sekitar 160 km, jadi pilihannya adalah menggunakan Shinkansen. Yup, bullet train atau kereta super cepat dari Jepang. Harga tiketnya sekitar 5.000yen, sesuai dengan jarak tempuh juga sih. Interior kereta ini seperti di dalam pesawat loh! Jarak perjalanan dari Fukuoka ke Yamaguchi sekitar 40 menit pun tidak terasa karena kereta ini begitu nyaman. Dan stasiun khusus shinkansen di Fukuoka adalah di Hakata Station. Wajar kalau Hakata Station menjadi stasiun yang luar biasa besar!


Shinkansen datang



Begini suasana di dalam kereta


Suasana di dalam kereta, seperti di dalam pesawat

Bukti pembelian tiket Shinkansen
Hal-hal apa saja yang berkesan dan tak terlupakan dari Fukuoka?

Banyak sekali hal-hal yang saya kagumi dari kota ini. Kebersihan yang terjaga, nyaman untuk ditinggali dan berkeliling, termasuk salah satu liveable city juga di Jepang loh! Apalagi terletak di antara pantai dan banyak perbukitan, menambah pemandangan indah yang mengelilingi kota ini. 

Sungai yang bersih dan lebar

Daun-daun berwarna merah oranye

Berfoto di antara daun-daun merah oranye

Jalanan sangat bersih, trotoar lebar, padahal tidak di setiap tempat ada tempat sampahnya loh!

Foto di jalan seperti ini bisa menjadi hal menarik juga!
Hal berkesan dan tak terlupakan lainnya tentu saja kebodohan dan kelucuan yang terjadi selama saya tinggal di Fukuoka. Terutama di penginapannya hehe. Jadi saya sempat terkunci di luar kamar hotel karena saya tidak membawa kunci kamarnya keluar. Kebetulan saya sedang akan membawakan barang ke kamar dosen saya, dan partner saya sedang di kamar mandi. Dengn santainya saya berpikir tidak perlu membawa hape, lalu saya tutup pintu, membawakan barang tersebut ke dosen saya, kembali lagi ke kamar dan pintu kamar saya tidak bisa terbuka! Akhirnya saya tunggu di depan kamar sekitar 10-15 menitan sampai partner saya akhirnya sadar saya menunggu di luar haha, benar-benar ceroboh! Pengalaman lainnya adalah tidak tau cara menghidupkan kran untuk air panas. Ini terjadi karena ketidakpahaman bahasa sih sebenarnya. Jadi kami tidak tau apakah krannya harus diputar ke kiri atau ke kanan. Sekitar 20 menit mengeksplorasi kran ini, akhirnya jawaban yang kami dapatkan adalah: Krannya ditekan bung! Hampir saja kami mandi menggigil karena pasrah tidak tau cara menghangatkan airnya hahaha

Yang menarik lagi di Fukuoka ini, dan di Jepang sih secara umum, adalah banyaknya vending machine! Dimana-mana di setiap sudut kota pasti ada saja vending machine. Paling umum sih menjual minuman ya. Tapi di bandara internasiona Fukuoka, saya melihat ada vending machine yang menjual burger! Langsung saja saya coba beli burger dari vending machine, di Indonesia soalnya saya belum pernah lihat mesin semenarik ini! Dengan harga 370 yen untuk burgernya dan 160yen untuk minumannya, cukup untuk membuat perut ini terisi kembali hehe.

Vending machine Burger! Tidak usah takut kelaparan lagi!
Akhirnya, saya sangat merasa senang dan bersyukur mendapat kesempatan ini semua karena banyak sekali pengalaman manis pahit yang didapat dari persiapan sampai selesainya program student exchange. Banyak hal yang bisa saya pelajari, dan saya juga senang karena dapat membagikan pengalaman itu semua di blog saya ini!

Oke sekian dulu sharing pengalamannya dari saya, semoga bermanfaat bagi kalian semua terutama yang ingin mengetahui Jepang apalagi ingin melanjutkan studi di sana! Selamat tahun baru juga untuk kalian semua! Kemungkinan saya juga akan off lagi dari blog ini karena akan fokus proposal dan tugas akhir, mengejar lulus tepat waktu di pertengahan tahun 2018! So good bye, see you in my next post!

1 komentar:

  1. QQTAIPAN .ORG | QQTAIPAN .NET | TAIPANQQ .VEGAS
    -KARTU BOLEH BANDING, SERVICE JANGAN TANDING !-
    Jangan Menunda Kemenangan Bermain Anda ! Segera Daftarkan User ID nya & Mainkan Kartu Bagusnya.
    Dengan minimal Deposit hanya Rp 20.000,-
    1 user ID sudah bisa bermain 7 Permainan.
    • BandarQ
    • AduQ
    • Capsa
    • Domino99
    • Poker
    • Bandarpoker.
    • Sakong
    Kami juga akan memudahkan anda untuk pembuatan ID dengan registrasi secara gratis.
    Untuk proses DEPO & WITHDRAW langsung ditangani oleh
    customer service kami yang profesional dan ramah.
    NO SYSTEM ROBOT!!! 100 % PLAYER Vs PLAYER
    Anda Juga Dapat Memainkannya Via Android / IPhone / IPad
    Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami-Online 24jam !!
    • WA: +62 813 8217 0873
    • BB : D60E4A61
    • BB : 2B3D83BE
    Come & Join Us!

    BalasHapus